Senin, 28 Maret 2011

Teman Kecilku jadi Kekasihku....

Siang itu...Udara begitu panas karena matahari bersinar sangatlah sempurna.
Diruang tamu Vita sedang melamun dengan matanya yang kosong memandang ke arah pintu yang sedang terbuka, berharap ada sedikit tiupan angin yang dapat menyegarkan tubuhnya.

Sesaat di tengah lamunannya, Vita terbangun dari lamunannya dikala melihat seorang anak laki - laki seusianya lewat di depan rumahnya, Vita berpikir dalam hatinya "…sepertinya dia teman masa sekolah di Taman Kanak - Kanak, apa iiaa...???" dengan penuh tanda tanya Vita mulai untuk mengingatya. Dimulailah rasa penasarannya itu untuk dapat terjawab, Vita mulai membuka album masa kecilnya satu persatu. Dari album yang Vita lihat tak satupun yang dapat menjawab rasa penasarannya, ada sebuah foto tanpa album dengan pembungkus kertas, disaat  dibuka bungkusnya ternyata benar foto itu foto kenangan masa Taman Kanak - Kanak , setelah dia teliti …."iia…. betul laki - laki tadi adalah teman masa Taman Kanak - Kanakku...., ini dia fotonya, dia ada didalam foto ini..."., gumamnya.
Vita masih kurang puas dengan jawaban yang dia peroleh, Vita  bertanya dalam hati dimana rumahnya dan siapa namanya, Vita tak bisa mengingatnya karna sudah hampir 10 tahun Vita tak pernah mengenangnya maupun melihatnya. Wajah dari anak laki - laki itu ternyata membuat hati Vita terus memikirkannya. Hatinya mulai tergoda untuk mengetahui siapakah sebenarnya dia walau Vita sudah mengetahui bahwa laki - laki itu adalah teman masa kanak - kanaknya.

Saat ini Vita duduk dibangku kelas 3 SMP Perdana yang terbaik dan terfavorite di kotanya. SMP Perdana berada di tengah Kota Tuban dimana Vita tinggal.
Dalam kegiatan sekolah Vita aktif di ekstrakulikuler pramuka, Palang Merah Remaja ,juga Drum Band.
Dari kegiatan Drum Band Vita punya banyak teman dan pengalaman, karna pada saat itu grup Drum Band yang dimiliki oleh sekolah Vita merupakan grup Drum Band terfavorite di kotanya ,dan pernah mengikuti lomba tingkkat provnsi, selain itu juga mengisi  acara kegiatan peringatan Hari Besar Nasional di kotanya.

Pagi itu.....
Vita bersiap - siap untuk berangkat sekolah seperti biiasa Vita berangkat dengan berjalan kaki karna peraturan sekolah melarang siswa siswinya menggunakan speda jika jarak antara rumah dan sekolah kurang dari 2km
Vita berjalan kaki menembus jalan - jalan kecil dengan harapan jalan yang dia pilih lebih cepat sampai kesekolah dibanding melewati jalan raya
Tak lama kemudia Vita sudah mendekati gerbang sekolahnya, dari arah seberang terdengar suara seorang laki - laki memanggil namanya, Vitapun terkejut dan mencari arah suara itu, untuk kedua kalinya Vita melihat anak laki - laki itu yang waktu itu lewat depan rumahnya, Vitapun menyambut panggilan itu dengan senyum kecil dibibirnya. Apa yang Vita rasakan didalam hatinya ada getar - getar yang tak biasa dia rasakan perasaan apakah ini??. Kembali Vita berpikir " siapa namanya ?? dan dia sekolah dimana??". Semuanya berkecamuk dalam pikirannya.

Beberapa hari setelah pertemuannya dengan laki - laki itu Vita mulai mendapatkan semua jawaban dari rasa penasarannya selama ini. Laki - laki itu bernama Permana dan tinggal tidak jauh dari rumah Vita, Permana murid kelas 3 pada SMP Dwitama yang jarak antara sekolah Vita sekitar 3 km. Kalo Permana bersekolah di SMP Dwitama berarti satu sekolah dengan adik Vita yang kebetulan juga jadi siswa kelas 2 di SMP Dwitama.
Hari demi hari perasaan Vita mulai seakan hanyut dalam angan yang tak menentu sejak melihat  Permana dan Permana menyapanya saat itu, Vita merasa ingin terus melihat dan bertemu dengan Permana, apakah ini rasa rindu yang mulai tumbuh dalam benak batinnya.. apakah ini cinta..???? apakah itu cinta yang sesungguhnya..?? ataukah cinta masa SPM yang identik dengan cinta monyet ??? yang hanya bisa bertahan dalam waktu yang singkat, karena baru pertamakalinya Vita merasakan hal seperti ini apakah ini hanya sekedar rasa sesaat saja..???  Vita menyadari bahwa pertemuanya dengan Permana hanya saling pandang dan senyum yang terlontar dari bibirnya jika Permana memanggilnya, Secara langsung mereka belum pernah berjabat tangan.
Dari rasa yang Vita miliki ke Permana setiap pagi membuat semangat Vita untuk berangkat sekolah tanpa ada rasa malas dan melintas jalan yang sama dengan harapan dapat betemu Permana di sepanjang jalan meuju sekolanya.  Pagi itu Vita berharap kejadian kmaren berulang lagi untuk mendapat sapaan Permana, tetapi yang diharap Vita tak kunjung tiba sampai akhirnya Vita harus masuk ke gerbang sekolah tanpa ada sapaan Permana, Vita kecewa pagi itu sehingga membuatnya bersungut-sungut. Dengan hati yang tak menentu Vita ikuti pelajaran pertama sampai terakhir, tak terasa bel pulangpun berbunyi Vita bergegas keluar pintu kelas.
Siang itu matahari bersinar dengan kesempurnaannya hingga membuat Vita berjalan kaki dengan peluh di tubuhnya dia susuri jalan hingga tiba di jalan kampung karena jalan kampong itu tumbuh pohon-pohon besar sehingga bisa mengurangi sengatan matahari yang bersinar dengan kesempurnaannya. 
Sesampai di rumah Vita langsung melepas sepatu dan berganti seragam sekolahnya dengan baju seadanya dan terus makan. Sesaat kemudian terdengan suara dari luar memanggil “…Maria..Maria…” Maria adalah nama adik dari Vita yang duduk di kelas 2 SMP Dwitama. ..”ya.. suwara Maria menyahut dari kamarnya…, ternyata Eva teman Maria , datang untuk mengerrjakan tugas bersama. Tak disia-siakan kesempatan itu oleh Vita.. apa yang ada di benaknya…???? Vita ikut menemui Eva teman adiknya itu dengan berbagai pertanyaan di ajukan Vita ke Eva hanya untuk mengetahui apakah benar Permana itu siswa SMP Dwitama. Ternyata Permana di sekolahnya termasuk siswa yang berprestasi banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dia ikuti seperti  Pramuka , grup band di sekolahnya juga dia ikuti, kata Eva Permana dalam band sekolah memegang alat guitar. Dari cerita Eva, Vita merasakan suatu kebanggaan.
Dengan hati berbunga Vita menitipkan surat untuk Permana surat cinta pertama Vita  dengan bau harum parfum surat dan surat yang berwarna biru, isi suratnya bahwa Vita memberanikan diri untuk menyatakan cinta pada Permana, tanpa ada rasa malu perasaannya dia tuangkan dalam surat cintanya yang pertama.
Cinta bersambut…..
Dari surat yang dikirim Vita lewat Eva untuk Permana ternyata, Permana memberi balasan surat cinta yang dititipkan Totok teman Permana yang kebetulan rumah Totok tidak jauh dari rumah Vita. Dengan rasa tak sabar Vita membuka surat dari Permana yang mengungkapkan bahwa Permana menyambut cinta Vita. Rasa berbunga bunga hati Vita seakan tubuhnya terbang melayang bagaikan layang-layang yang tertiup angin tuk menjangkau langit ketujuh. Cinta pertama untuk Vita dan Permana di masa SMP apakah cinta “monyet”  mereka  akan bisa berlanjut menjadi cinta yang sejati ??????????

Kita tunggu kelanjutannya….****Bersambung…..Dalam Episode Cinta Remaja****